Kuliah Kapita Selekta adalah mata kuliah program studi yang secara rutin mendatangkan pembicara dari kalangan praktisi. Telkomsel merupakan perusahaan yang selalu diundang oleh universitas-universitas terkemuka untuk memberikan kuliah umum ini.
Pada hari ini Kamis 10 Maret 2011 Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mengundang praktisi dari Telkomsel untuk memberikan kuliah umum dihadapan 50 orang mahasiswa tingkat akhir Jurusan Teknik Elektro. Materi yang disampaikan adalah Experience Trial LTE Sebagai Teknologi 4G dan Experience Broadband Services
Sebagaimana diketahui bahwa pada bulan April 2010 Telkomsel telah melakukan uji coba Long Term Evolution (LTE) yang merupakan salah satu teknologi alternatif yang dibutuhkan untuk melayani perkembangan mobile broadband dengan kapasitas dan kualitas layanan yang handal.
Sebagai tahap awal ujicoba teknologi mobile broadband berbasis seluler GSM ini, Telkomsel menggandeng empat penyedia jaringan yaitu Huawei, Ericsson, Nokia Siemens Networks dan ZTE. Saat uji coba LTE, Telkomsel menggunakan eksisting frekuensi DCS 1800 dengan bandwith 10 MHz.
Pratignyo A Budiman General Manager Strategic Technology Planning Telkomsel pada kuliah kapita selekta mengatakan,” Kedepannya pada era LTE perkembangan layanan berbasis data akan semakin pesat seiring dengan peningkatan kemampuan teknologi akses. Perkembangan layanan berbasis data juga ditentukan oleh berbagai aplikasi atau service layer seperti: teknologi IP Multimedia Subsystem (IMS) Service Delivery Platform (SDP), dan Cloud Computing. Di sisi lain untuk mengembangkan berbagai layanan ke depan operator membutuhkan dukungan dari mitra kerja, seperti: penyedia konten, aplikasi, dan device.”
“Telkomsel telah melakukan pengkajian teknis maupun bisnis teknologi LTE, terutama kebutuhan akan sumber daya, seperti alokasi frekuensi untuk men-deploy LTE, kebutuhan investasi baru bagi penyelenggaraan LTE, serta pendayagunaan investasi existing yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan implementasi LTE. Seluruh upaya ini dilakukan untuk mendukung perkembangan layanan mobile broadband yang kedepannya sangat membutuhkan bandwith besar, seperti: data kecepatan tinggi hingga 150 Mbps (downlink) dan 50 Mbps (uplink) untuk mendukung high definition streaming video, Voice over Internet Protocol (VoIP), dan aplikasi-aplikasi lain yang membutuhkan data kecepatan tinggi.” Papar Pratignyo
Telkomsel beranggapan bahwa Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) masih melakukan evaluasi dan penataan frekuensi untuk teknologi LTE. Selain itu traffic mobile broadband masih dapat menggunakan teknologi HSPA+. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan BRTI mempercepat pemberian frekuensi kepada operator seluler apabila teknologi HSPA+ sudah tidak mampu mengatasi data trafik secara efisien dan cost effective.
Sambil menunggu izin frekuensi LTE, Telkomsel telah mengimplementasikan solusi quality of service (QoS) pada jaringan mobile broadband. Penggunaan QoS memungkinkan pelanggan internet yang menggunakan koneksi mobile broadband mendapatkan kepastian koneksi dan kestabilan kecepatan akses internet.
General Managener Network Operation Telkomsel Regional Jawa Barat Bremono Indrodewo pada kesempatan yang sama mengatakan,” Solusi Quality of Service Mobile Broadband ini didukung dengan menggunakan sistem PCRF (Policy and Charging Rule Function) dan system integrasi dari Ericsson. Sistem PCRF merupakan salah satu komponen dalam paket data seluler yang memungkinkan dilakukannya prioritas penggunaan trafik komunikasi data sesuai dengan paket yang ditawarkan untuk membagi secara proporsional sumber daya yang tersedia. Dengan penggunaan QoS, Telkomsel akan mampu mengelola lalu lintas jaringan dan memanfaatkan investasi jaringan, sekaligus memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan,"
Prioritas yang berbeda dapat dialokasikan untuk segmen pengguna yang berbeda dan dapat diterapkan secara dinamis, tergantung pada trafik jaringan. QoS juga memungkinkan Telkomsel untuk mengubah prioritas selama sesi data berjalan dan menjaga tingkat bit tertentu dalam sesi simultan pengunduhan dan pengunggahan data.
No comments:
Post a Comment